Las Busur
Pengelasan busur
adalah pengelasan dengan
memanfaatkan busur listrik yang
terjadi antara elektroda dengan benda
kerja. Elektroda dipanaskan sampai cair dan diendapkan pada logam yang akan
disambung sehingga terbentuk sambungan las. Mula-mula elektroda kontak/bersinggungan dengan logam yang dilas sehingga terjadi
aliran arus listrik,
kemudian elektroda diangkat
sedikit sehingga timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.500 oC.
Las busur bisa menggunakan arus
searah maupun arus bolak- balik.
Mesin arus searah
dapat mencapai kemampuan
arus 1000 amper pada tegangan
terbuka antara 40 sampai 95 Volt. Pada waktu pengelasan tegangan menjadi 18
sampai 40 Volt. Ada 2 jenis polaritas yang digunakan yaitu polaritas langsung dan polaritas terbalik.
Pada polaritas langsung elektroda berhubungan dengan terminal negatif
sedangkan pada polaritas terbalik elektroda berhubungan dengan terminal
positif.
Jenis bahan elektroda yang banyak
digunakan adalah elektroda jenis logam walaupun ada juga jenis elektroda dari
bahan karbon namun sudah jarang digunakan. Elektroda berfungsi sebagai logam
pengisi pada logam yang dilas sehingga jenis bahan elektroda harus
disesuaikan dengan jenis
logam yang dilas. Untuk las biasa mutu
lasan antara arus searah dengan arus bolak-balik tidak jauh berbeda, namun polaritas sangat
berpengaruh terhadap mutu lasan.
Kecepatan pengelasan dan
keserbagunaan mesin las arus bolak- balik dan arus searah hampir
sama, namun untuk pengelasan logam/pelat tebal, las arus bolak-balok lebih
cepat.
Skema
las busur bisa dilihat pada gambar 13. dibawah ini.
Gambar Skema nyala busur.
Elektroda yang digunakan pada
pengelasan jenis ini ada 3 macam yaitu
: elektroda polos,
elektroda fluks dan elektroda berlapis
tebal.
Elektroda polos adalah elektroda tanpa diberi lapisan dan penggunaan
elektroda jenis ini terbatas antara lain untuk besi tempa dan baja lunak.
Elektroda fluks adalah elektroda yang mempunyai lapisan tipis fluks, dimana fluks ini berguna
melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida pada saat pengelasan. Kawat
las berlapis tebal paling banyak digunakan terutama pada proses pengelasan
komersil.
Lapisan pada
elektroda berlapis tebal mempunyai fungsi :
1. Membentuk lingkungan pelindung.
2.
Membentuk terak dengan
sifat-sifat tertentu untuk melindungi
logam cair.
3.
Memungkinkan pengelasan pada posisi diatas kepala dan tegak
lurus.
4. Menstabilisasi busur.
5. Menambah unsur logam paduan pada logam induk.
6. Memurnikan logam secara metalurgi.
7. Mengurangi cipratan logam pengisi.
8. Meningkatkan efisiensi pengendapan.
9. Menghilangkan oksida dan ketidakmurnia.
10. Mempengaruhi
kedalaman penetrasi busur.
11. Mempengaruhi
bentuk manik.
12. Memperlambat
kecepatan pendinginan sambungan las.
13. Menambah logam las yang berasal dari serbuk logam dalam
lapisan pelindung.
Fungsi-fungsi yang disebutkan diatas
berlaku umum yang artinya belum
tentu sebuah elektroda
akan mempunyai kesemua
sifat
tersebut.
Komposisi lapisan elektroda yang
digunakan bisa berasal dari bahan
organik ataupun bahan anorganik ataupun campurannya.Unsur-unsur utama
yang umum digunakan adalah :
1. Unsur pembentuk terak : SiO2 , MnO2 ,
FeO dan Al2O3 .
2. Unsur yang meningkatkan sifat busur : Na2O, CaO, MgO dan
TiO2 .
3. Unsur deoksidasi : grafit, aluminium dan
serbuk kayu.
4. Bahan pengikat : natrium silikat, kalium
silikat dan asbes.
5.
Unsur paduan yang meningkatkan kekuatan sambungan las : vanadium,
sirkonium, sesium, kobal, molibden, aluminium, nikel, mangan dan tungsten.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar