Sabtu, 15 Maret 2025

Las Busur

 

Las Busur

 

Pengelasan  busur  adalah  pengelasan  dengan  memanfaatkan busur listrik yang terjadi antara elektroda dengan benda kerja. Elektroda dipanaskan sampai cair dan diendapkan pada logam yang akan disambung sehingga terbentuk sambungan las. Mula-mula elektroda kontak/bersinggungan dengan logam yang dilas sehingga terjadi   aliran   arus   listrik,   kemudian   elektroda   diangkat   sedikit sehingga timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.500 oC.

 

Las busur bisa menggunakan arus searah maupun arus bolak- balik.  Mesin  arus  searah  dapat  mencapai  kemampuan  arus  1000 amper pada tegangan terbuka antara 40 sampai 95 Volt. Pada waktu pengelasan tegangan menjadi 18 sampai 40 Volt. Ada 2 jenis polaritas yang digunakan yaitu polaritas langsung dan polaritas terbalik. Pada polaritas langsung elektroda berhubungan dengan terminal negatif sedangkan pada polaritas terbalik elektroda berhubungan dengan terminal positif.

 

Jenis bahan elektroda yang banyak digunakan adalah elektroda jenis logam walaupun ada juga jenis elektroda dari bahan karbon namun sudah jarang digunakan. Elektroda berfungsi sebagai logam pengisi pada logam yang dilas sehingga jenis bahan elektroda harus disesuaikan  dengan  jenis  logam  yang  dilas. Untuk las biasa mutu


lasan antara arus searah dengan arus bolak-balik tidak jauh berbeda, namun polaritas sangat berpengaruh terhadap mutu lasan.

 

Kecepatan pengelasan dan keserbagunaan mesin las arus bolak- balik dan arus searah hampir sama, namun untuk pengelasan logam/pelat tebal, las arus bolak-balok lebih cepat.

 

Skema las busur bisa dilihat pada gambar 13. dibawah ini.

 

 

Gambar Skema nyala busur.

 

 

 

Elektroda yang digunakan pada pengelasan jenis ini ada 3 macam yaitu  :  elektroda polos,  elektroda fluks  dan elektroda berlapis  tebal. Elektroda polos adalah elektroda tanpa diberi lapisan dan penggunaan elektroda jenis ini terbatas antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Elektroda fluks adalah elektroda yang mempunyai lapisan tipis fluks, dimana fluks ini berguna melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida pada saat pengelasan. Kawat las berlapis tebal paling banyak digunakan terutama pada proses pengelasan komersil.

 

Lapisan pada elektroda berlapis tebal mempunyai fungsi :

 

1. Membentuk lingkungan pelindung.

 

2. Membentuk terak dengan sifat-sifat tertentu untuk melindungi logam cair.

3. Memungkinkan pengelasan pada posisi diatas kepala dan tegak lurus.


4. Menstabilisasi busur.

 

5. Menambah unsur logam paduan pada logam induk.

 

6. Memurnikan logam secara metalurgi.

 

7. Mengurangi cipratan logam pengisi.

 

8. Meningkatkan efisiensi pengendapan.

 

9. Menghilangkan oksida dan ketidakmurnia.

 

10. Mempengaruhi kedalaman penetrasi busur.

 

11. Mempengaruhi bentuk manik.

 

12. Memperlambat kecepatan pendinginan sambungan las.

 

13. Menambah logam las yang berasal dari serbuk logam dalam lapisan pelindung.

 

 

Fungsi-fungsi yang disebutkan diatas berlaku umum yang artinya belum   tentu   sebuah   elektroda   akan   mempunyai  kesemua  sifat tersebut.

 

Komposisi lapisan elektroda yang digunakan bisa berasal dari bahan  organik  ataupun  bahan anorganik ataupun campurannya.Unsur-unsur utama yang umum digunakan adalah :

 

1. Unsur pembentuk terak : SiO2 , MnO2 , FeO dan Al2O3 .

 

2. Unsur yang meningkatkan sifat busur : Na2O, CaO, MgO dan

 

TiO2 .

 

3. Unsur deoksidasi : grafit, aluminium dan serbuk kayu.

 

4. Bahan pengikat : natrium silikat, kalium silikat dan asbes.

 

5. Unsur paduan yang meningkatkan kekuatan sambungan las : vanadium, sirkonium, sesium, kobal, molibden, aluminium, nikel, mangan dan tungsten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar